Hobi manicure dan nail art bukan hanya dapat mempercantik kuku, tetapi juga membuat kuku lebih sehat. Tetapi tahukah Anda jika kegemaran nail art yang tidak dilakukan dengan perlindungan tepat dapat berisiko menyebabkan kanker kulit?
Hubungan Antara Nail Art dan Risiko Kanker Kulit
Manicure adalah kegiatan perawatan kuku dan jari tangan yang biasanya meliputi pemotongan kuku, membersihkan jaringan mati di kutikula, pemijatan tangan, dan pemberian nutrisi pada kuku. Terkadang, perawatan manicure juga dilanjutkan dengan nail art, yaitu menghias kuku menggunakan cat kuku.
Saat ini, di salon kecantikan tersedia dua jenis cat kuku, yaitu cat kuku tradisional dan cat kuku yang terbuat dari gel. Perawatan ini memiliki risiko kesehatan kuku dan kulit, di antaranya:
- Iritasi bahan cat kuku: Cat kuku tradisional umumnya mengandung alergen kontak seperti resin tosylamide/formaldehyde, dibutyl phthalate, toluene, dan triphenyl phosphate. Gejala iritasi yang muncul antara lain bengkak, kemerahan, muncul ruam merah, dan gatal.
- Nyeri akibat teknik manicure: Teknik yang digunakan oleh terapis saat mendorong dan merawat kutikula, jika dilakukan terlalu kasar, dapat merusak kutikula dan matriks kuku. Kerusakan ini tidak hanya dapat menyebabkan rasa nyeri pada kuku, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi dan masalah kesehatan kuku lainnya.
- Kuku menjadi lemah dan rapuh: Proses membersihkan cat kuku menggunakan aseton dapat membuat kuku dan kulit di sekitar kuku menjadi kering, lemah, dan rapuh.
Baca Juga: Benarkah Cat Kuku Menyebabkan Pembacaan Oximeter Tidak Akurat?
Pemakaian cat kuku gel juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Berbeda dengan cat kuku tradisional yang bisa dikeringkan dengan diangin-anginkan, cat kuku gel memerlukan pengeringan kuku di bawah lampu UV atau LED. Alat pengering UV ini memancarkan sinar UV yang dapat menyebabkan photoaging, yaitu penuaan pada kulit akibat paparan sinar UV.
Selain penuaan kulit, penggunaan alat ini juga memiliki potensi peningkatan risiko kanker kulit. Paparan UVA dan UVB tanpa perlindungan ke kulit dapat merusak DNA pada sel kulit sehingga memicu mutasi gen yang menyebabkan kanker kulit dan tanda penuaan seperti kerutan, bintik cokelat, warna kulit tidak merata, kulit kendur, dan menipis.
Meskipun demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui bahaya risiko paparan UV selama manicure dan nail art menggunakan cat kuku gel. Untuk pemakaian cat kuku gel yang jarang, Anda mungkin memiliki risiko paparan UV yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang melakukan penggunaan rutin 1-2 minggu sekali tanpa melindungi tangan dengan sunscreen.
Baca Juga: Benarkah Tato Dapat Menyebabkan Kanker Kulit?
Tips Mengurangi Risiko Kanker Kulit Akibat Nail Art
Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara mesin pengering cat kuku dengan risiko kanker kulit, namun Anda bisa mengurangi risiko terkana kanker kulit akibat nail art dengan cara berikut:
Selalu gunakan sunscreen
Saat melakukan nail art, Anda bisa menggunakan sunscreen tahan air dengan konsentrasi zinc oxide 8% atau lebih tinggi dan SPF 30 atau lebih tinggi sekitar 30 menit sebelumnya. Menggunakan sunscreen akan melindungi kulit dari sinar UV serta mengurangi risiko penuaan dini dan kanker kulit.
Gunakan sarung tangan khusus
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan sarung tangan gelap dengan bagian ujung kuku yang dipotong. Sarung tangan ini akan melindungi paparan UV pada kulit namun memudahkan terapis untuk mengerjakan nail art Anda.
Gunakan lampu LED
Selain menggunakan alat pengering UV, Anda juga bisa menggunakan alternatif pengering yang menggunakan lampu LED. Lampu LED memancarkan radiasi UV lebih rendah dan mengeringkan cat kuku gel lebih cepat sehingga mengurangi waktu paparan sinar UV.
Nail art hanya pada acara khusus
Nail art dapat mempercantik penampilan kuku, namun American Academy of Dermatology tidak menganjurkan pemakaiannya setiap hari, termasuk jika Anda menggunakan cat kuku gel. Selain mahal, kuku Anda perlu bernapas dan terbebas dari bahan-bahan kimia untuk mencegah risiko kulit rapuh, tipis, dan kering. Untuk itu, sebaiknya gunakan nail art hanya ketika ada acara khusus, tidak setiap hari.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar perawatan kuku dan kulit, sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalu App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clnic. (2023). Can UV Nail Dryers Increase Skin Cancer Risk?. Available from: https://newsroom.clevelandclinic.org/2023/06/26/can-uv-nail-dryers-increase-skin-cancer-risk
Krietsch, B. (2024). How Bad Are Manicures When It Comes to Nail Health? We Asked Derms. Available from: https://www.byrdie.com/are-manicures-actually-bad-for-your-nails-8623352
Hollimon, N. (2024). Do Gel Nails Raise Cancer Risk?. Available from: https://www.webmd.com/beauty/gel-nails-cancer
American Academy of Dermatology Association. Manicure and Pedicure Safety. Available from: https://www.aad.org/public/everyday-care/nail-care-secrets/basics/pedicures/manicure-pedicure-safety
American Academy of Dermatology Association. Gel Manicures: Tips for Healthy Nails. Available from: https://www.aad.org/public/everyday-care/nail-care-secrets/basics/pedicures/gel-manicures